Pusat.io — Dunia bisnis dan pendidikan tinggi saat ini tengah menghadapi dinamika perubahan yang cepat, mulai dari transformasi digital, regulasi yang semakin kompleks, hingga kebutuhan akan pengambilan keputusan berbasis data yang akurat. Dalam menjawab tantangan tersebut, Program Studi Manajemen Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) menyelenggarakan seminar bertajuk “The Role of MIS in Decision Making”, yang berlangsung pada Sabtu, 21 Juni 2025, pukul 09.00–12.00 WIB di Auditorium UPY.
Seminar ini menjadi ruang diskusi yang mempertemukan mahasiswa, akademisi, dan praktisi untuk memahami bagaimana Management Information System (MIS) berperan penting sebagai alat bantu dalam proses pengambilan keputusan strategis. Berbagai insight menarik diangkat, mulai dari pendekatan praktis dalam manajemen, tantangan komunikasi, hingga relevansi keterampilan teknis bagi lulusan S1 di era digital. Menghadirkan narasumber CEO PT Pasal Tigapuluh Satu, Bapak Awaludin Zakaria, MBA., PMP., PMI-RMP mengulas pengalaman nyata di sektor bisnis dan teknologi.
Praktik Manajemen Efektif di Dunia Industri
Dalam pembukaannya, narasumber menekankan bahwa manajemen yang praktis, efisien, dan efektif menjadi kunci keberhasilan organisasi dalam merespons berbagai dinamika industri. MIS hadir sebagai sistem pendukung yang memungkinkan manajer mengambil keputusan lebih cepat dan tepat, dengan berbasis pada data dan informasi yang terstruktur.
“Ketika sistem informasi manajemen digunakan secara optimal, tujuan organisasi lebih mudah dicapai. Namun, alat tetaplah alat—keputusan akhir tetap bergantung pada individu yang menggunakannya,” ujar narasumber.
Belajar dari Drama Fiksi: Ketepatan Pertanyaan Mengungkap Kebenaran
Menariknya, seminar ini juga menyinggung bagaimana pembelajaran tidak hanya terbatas pada buku teks. Sebuah referensi unik muncul dari serial drama fiksi Lie to Me, yang menunjukkan bahwa ketepatan dalam menyusun pertanyaan dapat menjadi kunci untuk mengungkap kebenaran.
“Belajar bisa dilakukan melalui berbagai cara—membaca buku, menonton film yang relevan, hingga berdiskusi. Yang penting, kita terus memperluas referensi dan mempertajam intuisi,” kata pembicara.
Audit Forensik dan Pendekatan Root Cause Analysis
Dalam konteks audit forensik, peserta seminar diajak memahami bahwa pengungkapan masalah kerap kali dimulai dari hal-hal yang tidak disangka. Dengan metode root cause analysis yang menekankan pada pertanyaan “what if” dan “why”, auditor dapat menelusuri akar permasalahan secara sistematis.
Hal ini memperkuat peran MIS sebagai sumber data penting dalam proses investigasi, sekaligus alat yang dapat mempercepat proses klarifikasi masalah dan perumusan solusi.
Belanja Masalah Selagi Masih Ada Waktu
Salah satu pesan penting dalam seminar ini adalah ajakan kepada mahasiswa untuk “belanja masalah sebanyak-banyaknya” saat masih berada di lingkungan akademik. Dengan adanya dosen pembimbing dan rekan diskusi, mahasiswa didorong untuk aktif mengeksplorasi isu dan tantangan nyata di dunia kerja melalui simulasi, studi kasus, hingga diskusi terbuka.
Dalam konteks ini, MIS diposisikan bukan hanya sebagai perangkat lunak atau teknologi, tetapi sebagai katalisator pembelajaran dan pengambilan keputusan personal.
Evolusi MIS dan Dorongan Eksternal
Perkembangan MIS tidak bersifat stagnan. Narasumber menegaskan bahwa evolusi MIS akan terus terjadi, baik karena perkembangan teknologi internal maupun dorongan dari faktor eksternal.
Contohnya di dunia EdTech, perubahan kebijakan pemerintah terhadap perguruan tinggi mendorong permintaan data yang semakin kompleks dan komprehensif. Hal ini membuat institusi pendidikan harus terus menyesuaikan sistem informasi mereka agar tetap relevan dan akuntabel.
Komunikasi: Inti dari Sebuah Masalah
Pesan penting lainnya yang disampaikan adalah bahwa akar dari banyak permasalahan dalam organisasi adalah komunikasi yang buruk. Pada setiap rantai manajemen, miskomunikasi bisa menimbulkan salah paham, keputusan yang keliru, hingga kegagalan implementasi.
Dengan sistem MIS yang dirancang baik dan mudah diakses, proses komunikasi antarbagian dapat ditingkatkan, baik secara vertikal maupun horizontal.
Ekspektasi Lulusan dan Kesiapan Adaptif
Seminar ini juga memberikan bekal penting bagi mahasiswa, terutama yang berada di penghujung masa studi. Di era yang terus berubah, lulusan S1 diharapkan tidak hanya memahami teori, tetapi juga konteks dari berbagai tantangan di dunia kerja.
Lebih jauh lagi, mahasiswa disarankan untuk menguasai minimal satu keahlian teknis yang dapat melengkapi keterampilan manajerial mereka. Dengan demikian, mereka dapat beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan organisasi—selama didukung komunikasi yang baik.
Evolusi Organisasi, Referensi, dan Kepercayaan
Organisasi yang sukses bertransformasi biasanya dibangun atas dasar kepercayaan (trust) dan keterbukaan terhadap referensi baru. Dalam konteks ini, MIS menjadi alat bantu untuk membangun sistem yang transparan dan akuntabel.
Perubahan struktur, metode kerja, hingga transformasi digital akan berjalan lancar jika seluruh pihak memiliki visi yang sama dan percaya pada proses yang berlangsung.
Perlindungan Data dan Peran Manajemen
Tak kalah penting, seminar ini juga mengingatkan bahwa dalam era digitalisasi, keamanan data pengguna menjadi tanggung jawab utama manajemen. Oleh karena itu, membangun dan mengembangkan sistem yang aman dan andal menjadi bagian dari strategi manajerial jangka panjang.
“Keamanan bukan hanya urusan teknis tim IT, tetapi juga kebijakan strategis yang diputuskan oleh manajemen,” tegas narasumber.
Baca juga: Mitigasi dan Penanggulangan Defacement Slot Gacor pada Website Perguruan Tinggi
Kesimpulan
Seminar “The Role of MIS in Decision Making” di UPY bukan hanya memberikan wawasan baru tentang pentingnya sistem informasi manajemen dalam dunia kerja, tetapi juga membekali mahasiswa dengan sudut pandang kritis dan adaptif terhadap perubahan zaman. Dengan komunikasi yang baik, kemampuan teknis, dan pemahaman konteks yang tepat, generasi muda diharapkan mampu menjadi pengambil keputusan yang andal di masa depan.
Tentang UPY
Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) merupakan perguruan tinggi yang terus mendorong integrasi antara akademik dan praktik industri. Melalui seminar dan kegiatan kolaboratif, UPY memperkuat peranannya dalam mencetak lulusan siap kerja yang mampu memahami tantangan dan peluang di era digital.
0 Comments