Pendekatan berbasis data yang dijalankan PLAI menunjukkan peningkatan efektivitas kampanye beasiswa lintas platform. Melalui eksperimen konten dan optimasi pesan, performa kampanye digital terus menunjukkan tren positif.
Dalam era promosi pendidikan yang semakin digital, keberhasilan kampus dalam menarik minat calon mahasiswa tidak lagi hanya bergantung pada pesan yang disampaikan, tetapi juga pada bagaimana pesan tersebut dikemas dan disampaikan di ruang digital. Hal inilah yang tampak dari perjalanan kampanye digital PLAI BMD selama akhir Agustus hingga pertengahan September 2025.
Laporan kegiatan digital yang disusun oleh Dabtive memperlihatkan bagaimana tim PLAI melakukan penyesuaian strategi berbasis data untuk meningkatkan efektivitas promosi beasiswa di berbagai kanal, mulai dari Meta Ads, TikTok, hingga Google. Hasilnya menunjukkan peningkatan keterlibatan audiens sekaligus efisiensi anggaran yang signifikan.
1. Performa Iklan Meningkat Setelah Optimalisasi Konten
Pada awal periode pemantauan, beberapa kampanye menunjukkan penurunan tingkat keterlibatan dibanding minggu sebelumnya. Namun setelah dilakukan perbaikan format dan penyesuaian pesan, hasilnya meningkat kembali — dengan tingkat interaksi dan kunjungan tautan yang naik sekitar 20–25%.
Perubahan ini tidak datang secara instan. Tim melakukan treatment berupa penyederhanaan desain visual, penambahan informasi menarik di bagian awal video, serta penguatan call to action (CTA). Hasilnya, audiens tidak hanya lebih lama menonton, tetapi juga lebih banyak yang mengunjungi laman beasiswa.
Langkah ini sejalan dengan hasil riset HubSpot (2024) yang menyebutkan bahwa video berdurasi pendek dengan pesan yang langsung ke inti memiliki peluang dua kali lebih tinggi untuk mempertahankan perhatian penonton. PLAI menerjemahkannya dengan pendekatan “cerita singkat, visual kuat, dan pesan jelas”.
2. Adaptasi Format di TikTok: Dari Eksperimen ke Konsistensi
TikTok menjadi kanal dengan dinamika paling menarik. Pada tahap awal, kinerja iklan menurun sekitar 15% dibanding minggu sebelumnya. Setelah dilakukan penyesuaian gaya penyampaian — terutama melalui format carousel dan gaya meme edukatif — performanya berbalik naik secara signifikan.
Format baru ini lebih disukai audiens muda karena menghadirkan kombinasi antara humor ringan dan informasi beasiswa yang mudah dicerna. Dalam dua minggu terakhir, peningkatan click-through rate (CTR) mencapai hampir dua kali lipat dibanding fase sebelumnya.
Temuan ini memperkuat hasil studi TikTok for Business (2025) yang menegaskan bahwa format edutainment (pendidikan yang menghibur) memiliki efektivitas hingga 40% lebih tinggi dalam menjangkau audiens muda dibandingkan iklan informatif konvensional. Bagi kampus, gaya komunikasi seperti ini menjadi peluang untuk memperkenalkan program akademik dengan cara yang lebih humanis dan mudah diterima.
3. Konsistensi Engagement di Meta Ads
Sementara itu, aktivitas di platform Meta menunjukkan kestabilan yang menjanjikan. Meski sempat mengalami sedikit penurunan interaksi pada akhir Agustus, kinerja kampanye berangsur membaik pada minggu berikutnya.
Performa meningkat setelah konten video berdurasi singkat menampilkan visualisasi fasilitas kampus dan aktivitas mahasiswa dengan gaya ringan dan estetik. Pendekatan tersebut menghasilkan peningkatan engagement yang konsisten serta penambahan pengikut baru di akun utama PLAI.
Analisis juga menemukan bahwa durasi tonton meningkat setelah tim memperkuat bagian pembuka video. Hal ini sesuai dengan temuan Nielsen Digital Ad Ratings (2024) bahwa tiga detik pertama video menjadi faktor penentu apakah audiens akan melanjutkan menonton atau tidak. Dengan memperbaiki opening hook, PLAI berhasil mempertahankan perhatian audiens lebih lama.
Baca juga: Strategi Efektif Kampus Berkembang untuk Menarik Mahasiswa Baru: Social vs Search Traffic
4. Strategi Pencarian di Google Ads: Relevansi Kata Kunci Jadi Kekuatan
Dari sisi Google Ads, performa kampanye berbasis pencarian memperlihatkan hasil positif dengan peningkatan conversion rate setelah dilakukan penyempurnaan kata kunci. Fokus diarahkan pada frasa yang lebih spesifik dan relevan seperti “beasiswa kuliah” dan “beasiswa afirmasi”, yang terbukti memberikan hasil lebih baik dibanding kata kunci umum.
Pendekatan ini bukan hanya menekan biaya per klik, tetapi juga meningkatkan rasio pengguna yang benar-benar mengunjungi laman pendaftaran. Secara keseluruhan, kampanye Google PLAI menunjukkan peningkatan efektivitas hingga sekitar 18% dalam dua pekan terakhir.
Temuan ini mengonfirmasi tren Think with Google (2025) yang menunjukkan peningkatan tajam pencarian informasi beasiswa di Asia Tenggara, terutama dari perangkat seluler. Strategi PLAI yang adaptif terhadap perilaku pencarian ini menjadi contoh penerapan data-driven decision yang tepat.
5. Pembelajaran Strategis: Data, Kreativitas, dan Konsistensi
Dari keseluruhan laporan dua periode tersebut, ada tiga pembelajaran penting yang dapat diambil oleh institusi pendidikan tinggi lainnya:
- Data sebagai arah strategi. Setiap keputusan perbaikan yang diambil PLAI berangkat dari pembacaan metrik performa. Pendekatan berbasis data ini membantu tim menentukan apa yang perlu dioptimalkan tanpa menebak-nebak.
- Kreativitas sebagai jembatan pesan. Baik di Meta maupun TikTok, kreativitas visual terbukti menentukan daya tarik pesan. Adaptasi gaya komunikasi dengan cara yang ringan dan relevan dengan audiens muda membuat pesan beasiswa terasa lebih dekat dan autentik.
- Konsistensi dalam eksperimen. Strategi digital bukan proyek sekali jadi. PLAI menunjukkan bahwa dengan ritme evaluasi mingguan, hasil kampanye bisa terus meningkat tanpa harus mengubah arah besar strategi.
Seperti diungkap dalam laporan McKinsey Digital (2024), organisasi pendidikan yang mengintegrasikan pendekatan data-driven marketing dapat meningkatkan efisiensi hingga 30% dan mempercepat pencapaian hasil dua kali lebih cepat dibanding metode tradisional. Hal ini tampak nyata dalam perjalanan kampanye PLAI yang kini semakin terarah dan produktif.
6. Relevansi bagi Perguruan Tinggi dan Pengambil Kebijakan
Bagi kampus yang tengah merancang strategi promosi digital, pengalaman PLAI memberikan pelajaran penting: kualitas strategi lebih berpengaruh daripada sekadar kuantitas konten. Dengan pemantauan data yang konsisten, pesan promosi dapat disesuaikan agar tetap relevan dengan minat dan perilaku calon mahasiswa.
Pendekatan seperti ini juga memperkuat posisi institusi sebagai lembaga yang adaptif terhadap perubahan pola komunikasi publik. Di tengah kompetisi perguruan tinggi yang semakin ketat, kemampuan mengelola citra digital secara strategis menjadi aset penting dalam membangun kepercayaan dan kredibilitas jangka panjang.
Kesimpulan
Kampanye digital PLAI BMD menjadi contoh bagaimana data, kreativitas, dan konsistensi dapat berjalan beriringan. Dengan analisis yang cermat dan eksperimen berkelanjutan, strategi promosi kampus bukan hanya lebih efisien, tetapi juga lebih relevan dengan kebutuhan generasi muda saat ini.
Perjalanan ini menunjukkan bahwa transformasi digital dalam dunia pendidikan tidak sekadar tentang teknologi, melainkan tentang bagaimana memahami manusia di balik layar — calon mahasiswa yang mencari bukan hanya tempat belajar, tetapi juga pengalaman yang bermakna.
0 Comments